Jumat 11 Jul 2014 01:53 WIB

Pertumbuhan Kredit BRI Telah Sesuai Target BI

Rep: Satya Festiani/ Red: Julkifli Marbun
Nasabah mendapatkan pelayanan dari petugas di Kantor Cabang PT Bank Rakyat Indonesia.
Foto: ANTARA/Teresa May
Nasabah mendapatkan pelayanan dari petugas di Kantor Cabang PT Bank Rakyat Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan kredit yang disalurkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BRI) triwulan II-2014 telah sesuai target Bank Indonesia (BI). Bank sentral mengarahkan perbankan agar pertumbuhan kredit tahun ini diperlambat ke angka 15-17 persen.

Direktur Keuangan BRI Achmad Baiquni mengatakan, pertumbuhan kredit per Juni sesuai dengan target BRI. "Target kita tetap 15-17 persen," ujar Baiquni, Kamis (10/7). Perolehan pertumbuhan kredit BRI triwulan II lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang tercatat tumbuh 19,7 persen.

Kendati pertumbuhan kredit melambat, marjin bunga bersih (NIM) diproyeksikan masih sama dengan triwulan I yang tercatat sebesar 9,06 persen. "NIM mendekati kuartal I. Kita masih hitung karena bunga naik terus," ujarnya. Kendati demikian, ia mengaku pihaknya tidak akan menaikan suku bunga kredit jika BI rate tidak naik. 

Ia juga mengaku likuiditas hingga kini masih ketat. Ketatnya likuiditas diprediksikan akan berlanjut hingga akhir tahun 2014. Sementara untuk tahun depan, ia melihat adanya perbaikan likuiditas seiring pertumbuhan ekonomi yang diprediksikan lebih tinggi dari tahun ini.

Ia juga melihat pertumbuhan kredit akan lebih positif pada tahun depan. BRI menargetkan pertumbuhan kredit 2015 dapat sebesar 20-22 persen. Ambisi yang tinggi tersebut didasarkan pada adanya kepastian politik di Indonesia.

Pertumbuhan kredit yang tinggi masih ditopang oleh penyaluran kredit mikro. "Kita organik mikro tak ada matinya," ujarnya. Pada triwulan I, kredit mikro BRI tumbuh 21,01 persen menjadi Rp 135,83 triliun. Pertumbuhan menghasilkan peningkatan jumlah debitur. Hingga akhir Maret 2014, jumlah debitur mikro mencapai 6,7 juta orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement