REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Hutama Karya dipastikan menggarap Jalan Tol Trans Sumatera. Peletakan batu pertama (ground breaking) direncanakan pada bulan September 2014.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan pemerintah segera mengeluarkan Peraturan Presiden (perpres) terkait penunjukan PT Hutama Karya. Namun rincian perpres ini masih perlu pembahasan lebih jauh. "Jadi tidak ada konsorsium BUMN, hana satu BUMN saja," katanya di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (25/6).
Pemerintah juga tengah mencari sumber pendanaan untuk proyek ini. Empat ruas jalan harus tetap dibangun meski tanpa dukungan Penyertaan Modal Negara (PMN). Dana yang dibutuhkan sebanyak Rp 330 triliun. Perusahaan Investasi Pemerintah (PIP) akan dilibatkan untuk keperluan ini.
Proyek Jalan Tol Transumatera dikatakan kurang menguntungkan. Pihak swasta tidak bisa diandalkan untuk menggarap proyek ini. "Orang HK tidak bisa tidak mengerjakannya, tidak boleh begitu. Kalau ditenderkan juga tidak akan laku," kata dia.
Trans Sumatra akan dibangun secara bertahap. Sebanyak 23 ruas jalan ditargetkan selesai sampai tahun 2025.