Senin 15 Dec 2025 13:34 WIB

Kemenhub Tekankan Kolaborasi Kunci Kelancaran Angkutan Nataru 2025–2026

Lonjakan pergerakan masyarakat dinilai perlu dikelola bersama untuk mencegah kemaceta

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Kendaraan melaju perlahan saat memasuki Gerbang Tol Jatingaleh 2 di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (25/4/2025). PT Jasamarga Transjawa Tol memberlakukan penyesuaian tarif untuk ruas Tol Semarang ABC (Manyaran-Srondol-Kaligawe) yang mengalami peningkatan sebesar Rp500 dan akan mulai berlaku pada 26 April 2025 pukul 00.00 WIB.
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Kendaraan melaju perlahan saat memasuki Gerbang Tol Jatingaleh 2 di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (25/4/2025). PT Jasamarga Transjawa Tol memberlakukan penyesuaian tarif untuk ruas Tol Semarang ABC (Manyaran-Srondol-Kaligawe) yang mengalami peningkatan sebesar Rp500 dan akan mulai berlaku pada 26 April 2025 pukul 00.00 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Aan Suhanan menegaskan kolaborasi sebagai kunci utama dalam penyelenggaraan angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Hal ini disampaikan Aan saat memberikan sambutannya pada kegiatan apel terpadu yang diselenggarakan oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk dalam rangka kesiapsiagaan operasional menghadapi Angkutan Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Lapangan Sasono Utomo, TMII, Jakarta, Senin (15/12/2025).

“Dengan peningkatan angka itu maka dipastikan ada perlambatan dan kemacetan. Ini yang harus kita kelola dengan baik secara bersama-sama dengan bersinergi dan kolaborasi,” ujar Aan.

Baca Juga

Berdasarkan hasil survei prakiraan pergerakan Nataru 2025/2026 yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, diperkirakan sebanyak 42,01 persen atau sekitar 119,50 juta penduduk akan melakukan perjalanan ke luar kota. Aan menyampaikan angka ini meningkat sebesar 2,71 persen dibandingkan periode Nataru 2024/2025 dengan puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 20 dan 24 Desember 2025 serta puncak arus balik diperkirakan pada 4 Januari 2026.

"Tujuan perjalanan secara nasional masih didominasi wilayah Pulau Jawa. Total prakiraan pergerakan mencapai 22,75 juta perjalanan, dengan provinsi tujuan tertinggi yaitu Jawa Tengah sebesar 16,93 persen, Jawa Timur 14,09 persen, dan Jawa Barat 13,90 persen," sambung Aan. 

Aan memperkirakan ruas tol utama mengalami peningkatan volume lalu lintas antara lain Jakarta–Cikampek, Jakarta–Bogor–Ciawi, Cipali, Semarang–Solo, serta Surabaya–Gempol. Aan menyebut jalan tol menjadi favorit terutama Jakarta-Cikampek sesuai survei.

"Sehingga tepat sekali kita berkumpul di sini untuk mempersiapkan strategi-strategi yang akan dilakukan nantinya di jalan tol khususnya. Tentunya jalan arteri menjadi konsen kita untuk mengelola arus lalu lintas," lanjut Aan.

Sejalan dengan hal tersebut, Aan mengingatkan adanya potensi cuaca ekstrem selama periode Nataru 2025/2026. Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan tinggi diperkirakan terjadi pada bulan Desember 2025 hingga Januari 2026. 

"Kami sebagai pemangku kepentingan yang mengelola transportasi darat harus mempersiapkan alternatif-alternatif untuk memitigasi akibat dari puncak hujan ini," sambung Aan. 

Ia juga mengimbau masyarakat mempersiapkan perjalanan dengan baik, antara lain dengan melengkapi administrasi kendaraan, melakukan pemeriksaan kondisi kendaraan, serta mematuhi seluruh peraturan lalu lintas. Perjalanan jarak jauh menggunakan sepeda motor tidak disarankan demi keselamatan. 

"Masyarakat diimbau untuk menggunakan angkutan umum resmi yang telah melalui pemeriksaan kelaikan, membeli tiket penyeberangan maksimal H-1 sebelum keberangkatan, serta beristirahat yang cukup guna menghindari kelelahan saat berkendara," kata Aan. 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Jasa Marga Rivan Achmad Purwantono menyampaikan apel ini adalah sebuah kewajiban dan kebanggaan, serta kehormatan untuk menjalin kolaborasi dengan baik untuk memastikan penyelenggaraan nataru berjalan lancar. Rivan mengatakan jalan tol adalah tujuan utama masyarakat dalam nataru maupun liburan-liburan yang akan datang. 

"Hal ini penting untuk kita jaga, kita pastikan kita bertugas dengan baik, sehingga apa yang kita harapkan negara hadir terwujud dari kewajiban, kebanggaan, dan kehormatan," papar Rivan.

Di sisi lain, Kakorlantas Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho juga turut mempersiapkan keamanan baik dalam manajemen lalu lintas dan yang lainnya. Terutama untuk jalan tol dan jalan arteri yang harus dijaga dan pelabuhan penyeberangan yang sudah dipersiapkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement