REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange sedikit menguat pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena pasukan pemerintah Irak bertempur dengan militan untuk menguasai sebuah kilang minyak utama, yang sebagian terbakar.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus, naik 70 sen AS, atau 0,06 persen, menjadi ditutup di 1.272,7 dolar AS per ounce.
Tetapi tak lama setelah lantai perdagangan emas ditutup, Federal Reserve AS mengatakan setelah mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari bahwa pihaknya dapat meningkatkan tingkat suku bunga jangka pendek pada kecepatan yang lebih cepat pada 2015 dan 2016.
Bank sentral juga mengatakan akan memangkas kembali program pembelian obligasinya sebesar 10 miliar dolar AS, sehingga menjaga program tersebut di jalur akan selesai sebelum akhir tahun.
Menanggapi pengumuman Fed, emas turun sedikit di perdagangan elektronik.
Analis pasar percaya bahwa emas sudah menghargakan hasil pertemuan Fed dan itulah sebabnya pembelian ringan terjadi setelah pengumuman Fed.
Emas juga mendapatkan dukungan dari platinum dan paladium, karena harga kedua logam tersebut melonjak pada Rabu di tengah ekspektasi bahwa pemogokan di tambang Afrika Selatan kemungkinan akan berlanjut.
Perak untuk pengiriman Juli naik 4,6 sen, atau 0,23 persen, menjadi ditutup pada 19,778 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 7,7 dolar AS, atau 0,53 persen, menjadi berakhir pada 1.450,8 dolar AS per ounce.