Kamis 22 May 2014 18:18 WIB

Ini Dampak Jangka Panjang Jika Anggaran Infrastruktur Dipangkas

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
Pemotongan Anggaran (ilustrasi)
Pemotongan Anggaran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom menilai pemotongan anggaran yang akan dilakukan pemerintah dapat menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal tersebut dapat terjadi apabila pemangkasan dilakukan pada proyek-proyek infrastruktur dan edukasi.

Ekonom dari The Institute of Chartered Accountants in England and Vales (ICAEW) Charles Davis mengatakan, pemangkasan anggaran yang akan dilakukan pemerintah sebaiknya tidak pada infrastruktur dan edukasi. "Kalau diterapkan akan menurunkan belanja pemerintah dan kemudian akan menurunkan pertumbuhan ekonomi," ujar Davis ketika ditemui usai Paparan Laporan ICAEW, Kamis (22/5).

Menurut dia, edukasi sangat krusial untuk masa depan. Edukasi akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Kualitas tersebut akan membuat Indonesia kompetitif dan menarik investor dari negara lain. SDM yang memiliki pengetahuan yang tinggi juga dapat membuat Indonesia lepas dari ketergantungan terhadap ekspor komoditas.

Laporan ICAEW yang berjudul Economic Insight: South East Asia menunjukan tingkat pendidikan di Indonesia sudah cukup tinggi, tetapi lebih rendah dibandingkan Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Davis mengatakan, investasi di bidang pendidikan dapat mendorong transisi jangka panjang Indonesia menuju ekonomi berbasis barang manufaktur bernilai tinggi.

Hal lainnya yang dapat mensukseskan transisi dari ketergantungan terhadap komoditas ekspor menuju barang manufaktur bernilai tinggi adalah investasi swasta di bidang produksi. Investasi tersebut dapat masuk apabila didukung infrastruktur yang baik. "Pastikan infrastruktur dan edukasi diprioritaskan mendapatkan anggaran," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement