Rabu 21 May 2014 19:20 WIB

Tekan Defisit APBN, Kemenko Perekonomian Buka Semua Opsi

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
Defisit (ilustrasi)
Foto: FINANCIALRED.COM
Defisit (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Defisit anggaran terancam mencapai 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Kementerian Koordinator Perekonomian menyatakan akan membuka semua opsi untuk menekan defisit anggaran.

Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan, ketika hasil pembahasan APBNP 2014 di DPR keluar, Pemerintah baru akan mengetahui apa yang akan dilakukan untuk menekan defisit anggaran. "Semua opsi kita buka. Semua opsi kita berikan," ujar pria yang akrab disapa CT, Rabu (21/5).

Opsi tersebut termasuk mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Saat ini, penyebab tingginya defisit adalah anggaran belanja subsidi BBM yang melonjak Rp 74,3 triliun menjadi Rp 285 triliun. "Termasuk BBM pun sementara dibahas dulu antara pemerintah apakah usulan dikurangi atau ditambah," ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya akan melihat apa yang bisa dilakukan dalam waktu lima bulan ke depan. Menurut dia, jika tidak bisa dilakukan saat ini, hal tersebut akan disiapkan untuk pemerintahan yang akan datang.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement