REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Investasi sektor pariwisata di Indonesia melonjak mencapai 256,43 persen, di mana hingga Maret 2014 nilai realisasi investasi pariwisata di seluruh Tanah Air telah mencapai 130,13 juta dolar AS.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu di Jakarta, Jumat (2/5) mengatakan nilai realisasi investasi pariwisata di seluruh wilayah Indonesia yang telah mencapai?130,13 juta itu terdiri atas PMA sebesar 117,24 juta dolar AS dan PMDN sebesar 12,86 juta dolar AS.
"Apabila dibandingkan dengan nilai realisasi investasi pariwisata pada Kuartal I tahun 2013?sebesar 36,51 juta dolar AS terjadi peningkatan hingga?256,43 persen," katanya.
Menurut dia hal itu menunjukkan bahwa Indonesia menjadi tujuan investasi pariwisata yang paling diminati para investor internasional saat ini. Prospek pariwisata Indonesia ke depan juga dinilainya semakin cerah, didorong kinerja pariwisata Indonesia belakangan ini yang terus meningkat, daya saing semakin kuat, serta persepsi positif dunia internasional terhadap Indonesia yang semakin membaik.
"Kondisi ini menarik para investor untuk menanamkan modalnya di sektor pariwisata di Indonesia," katanya. Ia mengatakan kapasitas sarana pariwisata seperti hotel terpantau mengalami pertumbuhan pesat dan makin merata.
Sejumlah perusahaan cukup agresif membangun hotel di kawasan second dan third tier cities seperti tiga operator dalam negeri (Grup Santika Hotel, Tauzia Hotel dan Dafam Hotel) yang berencana menambah 140 jaringan hotel mereka sampai 2015.
Bahkan operator asing Carlson Rezidor bersama mitranya PT Panorama Group merencanakan memperluas jaringannya dengan membangun 20 hotel baru dalam 5-7 tahun ke depan. "Di samping itu operator asing yang bekerja sama dengan sejumlah investor dalam negeri juga melakukan ekspansi," katanya.