Rabu 30 Apr 2014 12:12 WIB

Kredit Bank BJB Tumbuh 20,3 Persen

Rep: Satya Festiani/ Red: Bilal Ramadhan
Bank BJB plans to expand its business to South Africa after National African Federated Chamber of Commerce and Industry (NAFCOC) offers Bank BJB to open a new branch in South Africa. (illustration)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Bank BJB plans to expand its business to South Africa after National African Federated Chamber of Commerce and Industry (NAFCOC) offers Bank BJB to open a new branch in South Africa. (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) pada triwulan I-2014 mencatatkan pertumbuhan kredit 20,3 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelum. Penyaluran kredit tercatat sebesar Rp 45,2 triliun.

Direktur Utama BJB Bien Subiantoro mengatakan, pertumbuhan kredit sejalan dengan pertumbuhan kredit perbankan nasional. "Pencapaian kinerja tersebut mencerminkan peningkatan aktivitas bisnis Bank BJB," ujar Bien, Rabu (30/4).

Pertumbuhan kredit tertinggi terlihat pada sektor Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang tumbuh sebesar 81,1 persen menjadi Rp 4,14 triliun. Sedangkan kredit yang memiliki porsi terbesar di BJB, kredit konsumer, tumbuh 22 persen menjadi Rp 29,89 triliun.

Bien mengatakan, selain kedua segmen tersebut, pertumbuhan kredit BJB juga terlihat dari peningkatan penyaluran kredit mikro. Posisi kredit mikro BJB per triwulan I-2014 mencapai Rp 5,16 triliun, tumbuh 1,9 persen. Sementara itu, kredit komersial tumbuh 5 persen menjadi Rp 6,09 triliun.

Bien mengatakan, selain melakukan ekspansi BJB akan lebih menerapkan prinsip kehati-hatian karena potensi kredit bermasalah (NPL) masih menghantui di tengah kondisi ekonomi yang belum kondusif. BJB mencatatkan kenaikan NPL gross sebesar 171 bps menjadi 3,8 persen. Kenaikan NPL terutama berasal sektor mikro yang mencatatkan NPL sebesar 16,4 persen.

Sementara itu, rasio keuangan lainnya, loan to deposit ratio (LDR) sebesar 78,2 persen, rasio kecukupan modal (CAR) 16,2 persen, marjin bunga bersih (NIM) 6,8 persen, biaya dana (COF) 5,8 persen, return on asset (ROA) 1,9 persen, dan return on equity (ROE) 19,4 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement