REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai penerbangan kargo nasional Cardigair bekerja sama dengan maskapai Qatar Airways untuk meningkatkan pelayanan kargo milik tenaga kerja Indonesia khususnya di negara-negara Arab. "Kerja sama dengan Qatar Airways untuk menggarap bisnis kargo melalui program layanan QampoengQoe," kata CEO PT Cardigair Boyke P Soebroto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (29/4).
Menurut Boyke, program tersebut untuk mengakomodasi pengiriman kargo milik warga negara Indonesia yang bekerja di kawasan negara-negara GCC (Gulf Cooperation Council) seperti Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, dan Oman. Boyke menjelaskan, saat ini ada 1,7 juta warga Indonesia yang bekerja di kawasan GCC dan memiliki potensi pengiriman barang dan kargo yang tinggi.
Dari data yang dimiliki Cardigair, pengiriman barang dari Qatar saja mencapai 1,5 ton per hari atau membukukan pendapatan sekitar 25 ribu dolar AS per hari. "Kami memilih Qatar Airways sebagai partner karena Qatar Airways memiliki reputasi global dan profesionalisme kerja yang terbukti memuaskan," ujarnya.
Ia menjabarkan, pengiriman paket kargo dari negara-negara GCC ke Indonesia masuk melalui dua pintu penerbangan yaitu Bandara Soekarno-Hatta untuk wilayah barat dan Bandara Ngurah Rai untuk wilayah timur. Untuk wilayah barat, lanjutnya, akan ada dua sampai tiga kali penerbangan dan wilayah timur hanya ada satu penerbangan.
Layanan QampoengQoe dalam tahap awal akan membuka kantor di Doha, ibu kota Qatar. Dalam operasinya, Cardigair menggunakan pesawat jet narrow body Boeing 737-300 full freighter. Selain itu, ujar dia, Cardigair juga sudah menggandeng kerja sama dengan PT Pos Indonesia dan Perum Bulog untuk mendukung pengiriman barang-barang milik kedua perusahaan pemerintah tersebut melalui udara.