REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan bahwa pembahasan mengenai redenominasi mata uang rupiah menunggu kondisi perekonomian stabil sehingga rencana tersebut tidak menimbulkan keresahan.
"Kita tunggu kondisi perekonomian lebih stabil dulu," kata Agus Martowardojo saat pertemuan dengan pemimpin redaksi media massa di Gedung BI Jakarta, Kamis (20/3).
Ia menyebutkan, kondisi perekonomian global yang kurang menggembirakan dalam beberapa waktu terakhir masih berdampak kepada Indonesia sehingga kondisi perekonomian tidak mendukung untuk pembahasan rencana redenominasi.
Gubernur BI mengakui adanya redenominasi merupakan kebutuhan mendesak untuk segera dilakukan guna memperbaiki kondisi perekonomian khususnya sistem pembayaran.
"Ini memang sudah sangat dibutuhkan karena kalau kita lihat banyak angka nol di uang kita," kata Agus Martowardojo.
Ia menyebutkan Rancangan Undang-undang (RUU) tentang Redenominasi sudah disampaikan kepada DPR sehingga sebenarnya siap untuk dibahas.
"Sebenarnya sudah siap dibahas tapi harus dilakukan dengan hati-hati karena redenominasi ini bukan sanering," katanya.
Ia juga mengatakan bahwa begitu selesai pembahasan RUU Redenominasi juga tidak dapat langsung dilaksanakan karena masih memerlukan berbagai persiapan.
Redenominasi merupakan penyederhanaan nilai mata uang menjadi lebih kecil tanpa mengubah nilai tukarnya.