Jumat 21 Feb 2014 06:34 WIB

Harga Emas Terus Turun, Inikah Saatnya Investasi di Logam Mulia?

emas batangan (ilustrasi)
Foto: mycitya
emas batangan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange ditutup lebih rendah pada Kamis (20/2) atau Jumat (21/2) pagi WIB, di tengah dolar AS yang lebih kuat serta perlambatan dalam aktivitas manufaktur Cina.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April turun 3,5 dolar AS atau 0,27 persen menjadi menetap di 1.316,9 dolar AS per ounce. Menurut laporan MarketWatch, data awal aktivitas manufaktur China pada Februari menunjukkan kontraksi mendalam, karena indeks pembelian manajer HSBC Markit turun ke tingkat terendah dalam tujuh bulan.

Analis pasar percaya bahwa penguatan dolar AS paling besar memberikan kontribusi terhadap penurunan harga emas pada Kamis (20/2). Namun, emas menarik kembali beberapa kerugiannya setelah data menunjukkan klaim pertama kali untuk tunjangan pengangguran di AS turun kurang dari yang diperkirakan.

Klaim pengangguran awal turun 3.000 ke penyesuaian musiman 336 ribu dalam tujuh hari yang berakhir 15 Februari, data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan. Indeks dolar, yang mengukur dolar AS terhadap enam mata uang utama lainnya, diperdagangkan di 80,37 pada Kamis (20/2) naik dari penutupan sebelumnya 80,20 pada Rabu (19/2) sore di perdagangan Amerika Utara.

Perak untuk pengiriman Maret turun 16,6 sen atau 0,76 persen menjadi ditutup pada 21,684 dolar AS per ounce.

sumber : Antara/Xinhua
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement