Kamis 20 Feb 2014 18:23 WIB

Bisnis LCC Meningkat Tajam di Indonesia

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Indira Rezkisari
Jumlah LCC yang mencapai 200 unit di Indonesia menunjukkan bergairahnya pasar LCC di Indonesia.
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Jumlah LCC yang mencapai 200 unit di Indonesia menunjukkan bergairahnya pasar LCC di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Maskapai berbiaya murah (LCC), Citilink menjadi pusat perhatian di World Low Cost Airline Asia Pacific 2014, 18-19 Februari 2014 di Singapura. Chief Executive Officer Citilink, Arif Wibowo, memaparkan tren penerbangan LCC di kawasan asia pasifik yang kian memperluas aksesnya ke pasar regional disamping memperkuat pasar domestiknya.

Dihadapan sekitar 200 peserta konfrensi internasional, Arif juga memaparkan kesiapan Citilink dalam menyambut ASEAN Opensky Policy sebagai konsekuensi dari terbentuknya masyarakat ASEAN.

Konferensi yang berlangsung di Singapore Suntec International Convention and Exhibition Center, Singapura, itu merupakan ajang untuk mengetahui perkembangan bisnis penerbangan sekaligus upaya membangun jaringan kerjasama agar tetap bisa menghasilkan keuntungan serta memperluas akses pasar.

Dalam paparannya, Arif Wibowo mengatakan, bisnis penerbangan low cost carrier (LCC) di Asia Pasifik  memperlihatkan kecenderungan yang terus meningkat pesat, terutama di kawasan Asia Tenggara yang diikuti penambahan jumlah armada  yang mencapai 500 unit pesawat LCC pada 2013.

“Di Indonesia sendiri pertumbuhan pasarnya meningkat tajam, dan menjadi pasar yang sangat bertumbuh pesat. Ini bisa dilihat dari jumlah pesawat LCC yang mencapai 200 unit hingga akhir tahun 2013,” kata Arif seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (20/2) sore.

Arif juga menjelaskan bagaimana Citilink berbenah dan mengadopsi teknologi modern dalam mengembangkan pasar di Indonesia yang memilki ruang yang amat luas untuk berkembang, mengingat pertumbuhan ekonomi yang tetap tinggi (5,8 persen di 2013), dan adanya pemilu legislatif dan pemilu presiden sepanjang 2014. Kota-kota di Indonesia juga mengalami pertumbuhan ekonomi yang baik, sehingga memberikan peluang bisnis LCC yang pesat namun juga kompetitif.

“Citilink sendiri dalam 15 bulan mampu menerbangkan delapan juta penumpang dan berhasil meraih tiga kali penghargaan sebagai ‘Indonesia Leading Cost Airline’ dari Indonesia Travel and Tourism Foundation. Ini semua menunjukkan kerja serius Citilink dalam menggarap pasar domestik,” katanya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement