Selasa 24 Dec 2013 10:43 WIB

Rupiah Pagi Melemah 14 Poin

Seorang petugas teller menghitung mata uang rupiah.    (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Seorang petugas teller menghitung mata uang rupiah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mata uang rupiah Selasa pagi kembali melemah 14 poin setelah ekonomi Amerika Serikat mengalami pertumbuhan.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (24/12) pagi bergerak turun sebesar 14 poin menjadi Rp12.213 dibanding posisi sebelumnya (23/12) di Rp12.199 per dolar AS.

"Laju rupiah hingga akhir tahun diperkirakan cenderung melemah. Apalagi setelah dirilisnya kenaikan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) AS pada kuartal ketiga sebesar 4,1 persen," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Selasa.

Ia mengharapkan utang Indonesia terhadap luar negeri yang terus melambat pada Oktober 2013 mencapai sekitar 262,4 miliar dolar AS dapat membuat laju rupiah membaik.

Ia menambahkan laju dolar AS yang sempat mengalami pelemah terhadap mata uang yen Jepang dapat berimbas positif pada nilai tuka rupiah.

Kepala Riset Monex Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menambahkan, optimisme atas pertumbuhan ekonomi AS dan langkah bank sentral AS (the Fed) untuk mulai mengurangi stimulusnya masih menjadi sentimen positif bagi dolar AS.

"Indikasi pemulihan berkelanjutan semakin kuat setelah data belanja konsumen AS, yang menyumbang lebih dari dua per tiga aktivitas ekonomi Amerika Serikat mencatat kenaikan," kata dia.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement