Senin 09 Dec 2013 12:24 WIB

Ekonom Khawatir Serapan Belanja Modal 2014 Turun

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (ilustrasi).
Foto: www.arsipberita.com
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom mengkhawatirkan kinerja pemerintah pada 2014 tidak akan efektif. Pasalnya pemerintah tengah bersiap menghadapi pemilihan umum (Pemilu) yang akan dilaksanakan tahun depan.

"Saya agak khawatir pemerintahan tidak efektif tahun depan karena mereka berfokus pada kegiatan politik," ujar ekonom dari Universitas Indonesia (UI), Lana Soelistianingsih, baru-baru ini.

Menurutnya, menteri-menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu II memiliki ekspektasi terpilih kembali yang tidak sebesar pemilu sebelumnya dalam pemilihan kali ini. Oleh karena itu mereka melakukan persiapan agar terpilih kembali.

Ketidakefektifan pemerintah dalam bekerja dikhawatirkan akan berimbas pada belanja modal. Penyerapan belanja modal diprediksikan akan menurun. Padahal, menurut Lana, pemerintah butuh belanja modal.

Sementara itu, Data Kementerian Keuangan menyebutkan realisasi belanja modal hingga November 2013 hanya 55,7 persen terhadap pagu Rp 192,6 triliun. Belanja modal masih tersisa sebesar Rp 85,4 triliun.

Lana mengatakan anggaran tidak terserap maksimal karena APBNP baru selesai Juni. "Apalagi dengan pemerintahan yang barangkali kurang fokus ke depannya. Yakin memperkecil serapan modal," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement