REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan migas asal Belanda, Royal Dutch Shell Plc berkomitmen meningkatkan investasinya di Indonesia hingga 25 miliar dolar AS (sekitar Rp 270 triliun). Yang sudah disepakati adalah 5 miliar dolar AS untuk blok migas di Masella, Maluku.
Rencana Shell itu disampaikan CEO Royal Dutch Shell Plc Peter Voser dan CEO Designate Royal Dutch Shell Plc Ben Van Beurden saat bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (7/12) siang.
Dalam kesempatan itu, Peter Voser berpamitan kepada SBY karena posisinya akan digantikan oleh CEO Shell yang baru Ben Van Beurden.
"Shell memandang, Indonesia memiliki stabilitas politik, memiliki potensi yang luar biasa. Oleh karenanya mengapa Shell hari ini datang ke presiden dan menginginkan, kerja sama dapat ditingkatkan di kemudian hari," kata staf khusus presiden bidang ekonomi dan pembangunan, Firmanzah seperti dilansir setkab.go.id.
Firmanzah yang didampingi Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, CEO Shell itu melihat industri migas merupakan industri yang strategis. Mereka juga melihat ekonomi dunia akan membaik di 2014.
"Shell juga memandang, Indonesia memiliki stabilitas politik, memiliki potensi yang luar biasa. Karenanya, Shell hari ini datang ke presiden dan menginginkan kerja sama dapat ditingkatkan di kemudian hari," kata Firmanzah.