REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Ekonomi Nasional (KEN) memperkirakan ketidakpastian global dan domestik pada 2014 masih tinggi, kendati tidak setinggi gejolak ekonomi pada 2013.
"Perekonomian global memang diharapkan akan sedikit lebih baik 2014, akan tetapi kita masih menghadapi risiko yang sama besarnya," kata Ketua KEN Chairul Tanjung dalam sebuah seminar di Jakarta, Selasa (3/12).
Chairul menuturkan, Amerika Serikat masih dapat menimbulkan kejutan besar terhadap perekonomian global, dengan kebijakan tapering off maupun isu batas utang dan anggaran yang belum tuntas. "Eropa pun belum akan tumbuh dengan terlalu kuat, sementara Cina dan India pun masih akan tumbuh dengan laju yang relatif lambat," ujar Chairul.
Di dalam negeri, lanjutnya, Indonesia akan menghadapi pemilu legislatif dan pemilu presiden. Menurut Chairul, walaupun Indonesia sudah biasa menjalankan pemilu dengan sukses, ketidakpastian yang ditimbulkan oleh pemilu masih ada.
"Sebagian dari kita khawatir birokrasi tidak berjalan selancar biasanya. Ada juga yang khawatir akan timbulnya kekisruhan dalam pemilu yang akan kita lakukan tahun depan," katanya.
Namun, Chairul optimistis dengan pengalaman yang cukup menghadapi pemilun Indonesia dapat menjalankan pemilu dengan baik, lancar, dan tanpa keributan yang berarti. Walaupun demikian, dunia usaha termasuk investor lokal maupun asing akan cenderung berhati-hati sampai proses pemilu berakhir.
"Jadi, triwulan pertama sampai ketiga rasanya aktivitas ekonomi kita akan biasa-biasa saja. Baru pada triwulan keempat kita bisa mengharapkan peningkatan aktivitas ekonomu yang signifikan," ujar Chairul.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
