Rabu 27 Nov 2013 22:10 WIB

Rupiah Melemah, Bank Diminta Tak Perbesar Portofolio Dolar

Rep: Satya Festiani/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Dolar AS
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Dolar AS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbankan dianjurkan tidak memiliki portofolio dolar Amerika Serikat (AS) yang terlalu besar mengingat nilai tukar rupiah tengah melemah.

Direktur Utama PT Bank Central Asia, Tbk, Jahja Setiaatmadja, mengatakan perbankan harus belajar dari krisis 1998.

"Harus menjaga risiko jangan terlalu banyak neraca di dolar AS," ujar Jahja yang ditemui usai Kompas CEO Forum, Rabu (27/11).  Imbauan tersebut berlaku untuk kredit maupun dana.

Jahja mengatakan dana tidak perlu terlalu besar karena dana digunakan untuk kredit. "Kalau kredit tak mau besar, buat apa dananya besar," katanya menambahkan.

Bank BCA misal, plafon kredit valuta asing atau valas dibatasi hanya sebesar 2,5 miliar dolar AS untuk 2013. Outstanding kredit valas saat ini sebesar 2,2 miliar dolar AS. Ke depannya, BCA mengaku akan selektif dalam memberikan kredit valas agar tidak melampaui plafon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement