Senin 18 Nov 2013 13:57 WIB

Kadin Inginkan Pemerintah-BI Kaji Kebijakan Devisa

cadangan devisa, ilustrasi
cadangan devisa, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menginginkan pemerintah bersama-sama dengan Bank Indonesia (BI) untuk mengkaji kebijakan terkait lalu lintas devisa, guna dapat digunakan untuk meningkatkan industri dalam negeri. "Kadin berharap agar bank sentral dan pemerintah mengkaji berbagai kebijakan terkait lalu lintas devisa," kata Wakil Ketua Kadin Bidang UKM dan Koperasi Erwin Aksa di Jakarta, Senin (18/11).

Menurut dia, kebijakan terkait lalu lintas devisa yang berlaku saat ini dinilai membuat perekonomian nasional mudah terombang-ambing oleh nilai tukar rupiah dan ketergantungan kepada dolar Amerika Serikat. Untuk itu, ia mengemukakan bahwa pihak pembuat kebijakan agar tidak hanya melihat dari sisi moneter.

"Saya kira pendekatannya tidak bisa hanya melulu pada monetary policy (kebijakan moneter) atau naik-turun BI rate saja," ujar Erwin. Menurutnya, harus ada semacam kebijakan tidak konvensional seperti membuat kebijakan untuk industri dalam negeri, sektor keuangan, infrastruktur, yang semuanya integratif.

Sebagaimana diberitakan, Bank Indonesia menyatakan jumlah cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2013 mencapai 97,0 miliar dolar AS, meningkat 1,3 miliar dolar dari posisi akhir September 2013 sebesar 95,7 miliar dolar AS. Berdasarkan keterangan di laman BI yang dipantau pada 6 November, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan 5,5 bulan impor atau setara dengan 5,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement