REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan ekonomi Indonesia tetap berdaya tahan pada periode tingginya ketidakpastian global.
Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan ekonomi triwulan I-2024 tercatat 5,11 persen secara year on year (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,04 persen (yoy).
"Perkembangan ini didukung oleh permintaan domestik," kata Perry dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Mei 2024 di Jakarta, Rabu.
Permintaan domestik tersebut berupa konsumsi swasta dan pemerintah yang membaik, didorong oleh dampak positif pelaksanaan Pemilu 2024 dan hari libur nasional terkait dengan Hari Besar Keagamaan Nasional.
Ia juga menuturkan investasi tumbuh baik, terutama ditopang oleh investasi bangunan seiring berlanjutnya pembangunan infrastruktur.
Sementara itu, lanjut Perry, ekspor melambat sejalan dengan masih lemahnya permintaan dari mitra dagang utama.
Kinerja pertumbuhan ekonomi triwulan I-2024 juga didukung oleh peningkatan pertumbuhan di lapangan usaha (LU) yang terkait mobilitas, seperti LU perdagangan besar dan eceran, LU penyediaan akomodasi dan makan minum, serta LU informasi dan komunikasi.
Secara spasial, pertumbuhan ekonomi meningkat di sebagian besar wilayah. Perkembangan terkini menunjukkan kegiatan ekonomi pada triwulan II-2024 tetap baik, sebagaimana tercermin pada kinerja positif sejumlah indikator konsumsi rumah tangga dan investasi, seperti Indeks Keyakinan Konsumen, Indeks Penjualan Riil, dan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur.
Dengan berbagai perkembangan tersebut, Perry mengatakan pertumbuhan ekonomi 2024 diprakirakan berada dalam kisaran 4,7-5,5 persen.
Bank Indonesia terus memperkuat sinergi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, khususnya dari sisi permintaan, melalui stimulus kebijakan makroprudensial yang ditempuh dengan stimulus fiskal pemerintah.