REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyusul kenaikan BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 7,5 persen, perbankan akan segera menaikan bunga deposito. Kenaikan bunga deposito diharapkan dapat menarik dana dari masyarakat sehingga likuiditas bank meningkat.
Direktur Utama PT Bank Mandiri, Tbk, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan pihaknya akan menaikan bunga deposito. Namun besarannya tengah dikaji. Kenaikan deposito diharapkan dapat memperbanyak dana yang masuk. "Sekarang kenaikan simpanan kita kalah dengan kenaikan kredit 2012," ujar Budi baru-baru ini.
Pertumbuhan kredit yang lebih cepat dari simpanan menyebabkan likuiditas bank mengetat. Pertumbuhan dana di Bank Mandiri sebesar 17-18 persen, sedangkan pertumbuhan kredit 19-20 persen. "Berarti kan lebih tinggi kredit," ujar dia.
PT Bank OCBC NISP, Tbk pun akan menaikan bunga deposito mengikuti kenaikan BI Rate, yakni 25 bps. Direktur Utama Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, mengatakan kenaikan bunga deposito akan dilakukan sesegera mungkin.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia, Tbk (BCA), Jahja Setiaatmadja, mengatakan BCA tengah mengkaji kenaikan deposito. Menurutnya, deposito di BCA cukup stabil dengan bunga sebesar 7 persen. "Kalau dananya keluar, pasti kita naikan. Kalau dananya tidak, ya saya kira mengacu LPS saja," ujar dia.