Rabu 30 Oct 2013 15:06 WIB

Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III 2013 5,8 Persen

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Nidia Zuraya
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di triwulan III 2013 sekitar 5,8 persen. Menteri Keuangan Chatib Basri kepada wartawan saat ditemui di Gedung Dhanapala, Komplek Kemenkeu, Rabu (30/10), mengatakan terdapat beberapa indikator di balik proyeksi tersebut.

"Kalau dilihat, penjualan mobil masih tinggi. Retail masih lumayan. Kemudian angka investasi di triwulan III Rp 100,5 triliun. Jadi, kalau dilihat dari situ masih 5,8 persen," ujar Chatib.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Kemenkeu kurang lebih sama dengan pertumbuhan triwulan II 2013 5,81 persen. Sedangkan pertumbuhan triwulan I 2013 6,03 persen sehingga realiasasi pertumbuhan semester I 2013 5,92 persen.

Meskipun demikian, Chatib meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai akhir tahun masih berada di kisaran 5,5 sampai 5,9 persen. Sementara target yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) adalah 6,3 persen.

Kepala Ekonom PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Agustinus Prasetyantoko menilai pertumbuhan ekonomi di triwulan III 2013 masih lebih rendah dibandingkan triwulan II 2013. "Dugaan saya sih kuartal III 5,5 sampai 5,6 persen," ujarnya.  

Prasetyantoko menjelaskan, proyeksinya didasari oleh pengetatan kredit yang terasa dari kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate). Selain itu, dampak dari inflasi yang cukup tinggi beberapa waktu lalu, relatif menggerus konsumsi rumah tangga. "Meskipun inflasi dua bulan terakhir mulai reda, dampaknya masih tetap terasa. Karena di samping soal inflasi, juga ada depresiasi nilai tukar yang mendorong kenaikan harga," papar Prasetyantoko.  

Terkait kontribusi investasi terhadap pertumbuhan, Prasetyantoko menilai mulai terjadi penurunan di beberapa sektor seperti Pertambangan dan Agribisnis. Sedangkan belanja pemerintah di triwulan III, belum terlalu terlihat kontribusinya mengingat penyerapan anggaran yang masih seret

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement