REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Pemprov Sumsel) pada 2014 akan membuka tender untuk dua blok geothermal atau panas bumi yang ada di daerah ini. Kepala Dinas Pertambangan dan Pengembangan Energi Sumsel Robert Heri, Jumat (25/10) mengatakan,
“Di Sumatra Selatan terdapat tiga wilayah kerja pertambangan atau WKP geothermal yang telah ditetapkan Kementerian ESDM, yaitu blok Tanjung Sakti, blok Lawang dan blok Rawas. Dari ketiga blok tersebut, blok Tanjung Sakti dan Blok Lawang akan segera ditenderkan pada 2014.
”Satu blok lainnya, blok Rawas menurut Robert Heri belum bisa dikembangkan karena berada dalam wilayah hutan konservasi. Robert Heri menjelaskan, saat ini ada perusahaan asing Hitay Investment Holding asal Turki tengah melakukan surveI pendahuluan untuk mengetahuI potensi energi yang terkandung dalam WKP tersebut.
“Hitay Investment berminat membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi. Dari potensi panas bumi, kita menargetkan 2016 dapat teralisasi dengan invetsasi mencapai Rp 2 triliun sampai Rp 4 triliun,” ujarnya.
Selain Hitay Investment Holding, menurut Kepala Dinas Pertambangan dan Pengembangan Energi, ada dua perusahaan lain yang tengah mengembangkan energi geothermal yaitu PT Supreme Energy di Rantau Dedap dan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) di Lumut Balai. “Saat ini Supreme Energy sedang mempersiapkan infrastruktur untuk melakukan eksplorasi dan PT PGE sudah melakukan pengeboran,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Badan Koordinasi Penanaman, Perencanaan dan Promosi Modal Daerah (BP3MD) Provinsi Sumsel, Permana, mengatakan Hitay Investment Holding satu-satunya investor asing yang berminat terhadap investasi di sektor panas bumi.
“Investor asing jarang berminat menanamkan investasinya di sektor ini. Hitay Investment Holding termasuk perusahaan yang ulet menggarap investasi bidang energi khususnya geothermal. Setelah melakukan survei, Hitay Investment Holding sekarang telah mengajukan izin lanjutan,” kata Permana.