Sabtu 05 Oct 2013 13:13 WIB

ABAC Rekomendasikan Inkubasi untuk UMKM di Negara APEC

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Pengusaha UMKM
Foto: Ditjen Pajak
Pengusaha UMKM

REPUBLIKA.CO.ID, JIMBARAN -- APEC Business Advisory Council (ABAC) merekomendasikan pembentukan pusat inkubasi usaha mikro kecil menengah (UMKM) di 21 negara anggota Asia Pacific Economic Cooperation (APEC). Anggota ABAC, Erwin Aksa mengatakan pusat inkubasi tersebut akan menggunakan teknologi inovasi yang akan memberikan kemudahan pemasaran dan juga pembiayaan karena semuanya menerapkan sistem all in one e-commerce.

"Pusat inkubasi atau accelerate center ini akan ada di 21 negara APEC. ABAC juga merekomendasikan munculnya kebijakan yang bisa memberikan jaminan kepada pelaku UMKM, khususnya jaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan diversifikasi pembiayaan," kata Erwin dijumpai usai APEC Small Medium Enterprises Enterpreneurs (SMEE) Summit di Jimbaran, Sabtu (5/10).

Diversifikasi pembiayaan yang dimaksud, kata Erwin, bukan hanya perbankan, melainkan venture financing dan venture capital. Sedangkan teknologi all in one e-commerce yang digunakan akan diduplikasi dari Cina, Taiwan, Taipei yang sudah menerapkan teknologi sama.

Melalui penerapan all in one e-commerce, UMKM di Cina sudah melibatkan transaksi hingga 200 miliar dolar AS. ABAC akan mendorong pembentukan satu komite yang akan menyosialisasikan teknologi tersebut dimasing-masing negara, termasuk Indonesia.

Di Indonesia, kata Erwin, pusat inkubasi UMKM baru ada di level kampus yang berfungsi sebagai pusat percepatan pengusaha pemula. Harapannya, tahun depan ide ini bisa diterima oleh pemerintah dan pelaku usaha UMKM. Setelah pusat inkubasi ini berfungsi optimal, Erwin yakin pemerintah tak perlu takut lagi untuk menyalurkan KUR dalam platform lebih besar dari kisaran Rp 200 juta hingga Rp 300 juta saat ini.

"Sebab jumlah dunia usaha bertambah dan akun bank meningkat sebab pelaku UMKM sudah bekerja di sektor formal. Pelaku UMKM juga tidak lagi mengandalkan sektor perdagangan tapi yg lebih inovatif, sehingga kredit usaha untuk mereka bisa mencapai miliaran rupiah," ujar Erwin.

Menteri Koperasi dan UMKM, Syarief Hasan mengatakan pemerintah ingin ekonomi Indonesia tumbuh bersama ekonomi negara APEC. Jika ekonomi di Asia Pasifik bagus, maka neraca perdagangan Indonesia akan bernasib sama.

"Di Indonesia, KUR diberikan hingga 2000 dolar AS dengan jaminan mereka harus mengembalikan kreditnya setelah usahanya sukses. Permintaan UMKM di Indonesia juga besar, dan 200 juta penduduk Indonesia siap jadi pasar," ujar Syarief.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement