Kamis 03 Oct 2013 09:52 WIB

Wall Street Jatuh Di Tengah Ketidakpastian 'Shutdown'

Penanda Wall Street, New York, Amerika Serikat.
Foto: blog.doostang.com
Penanda Wall Street, New York, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham-saham di Wall Street jatuh pada Rabu (2/10) atau Kamis (3/10) pagi WIB, karena penutupan kegiatan (shutdown) pemerintah pada kenyataannya menekan pasar dan menigkatkan kekhawatiran tentang kemungkinan default (gagal bayar) utang AS akibat kemacetan politik.

Pada sesi penutupan, Dow Jones Industrial Average turun 62,80 poin (0,41 persen) menjadi 15.128,90. Indeks berbasis luas S&P 500 merosot 1,45 poin (0,09 persen) menjadi 1.693,55, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq menyerah 2,96 poin (0,08 persen) pada 3.815,02.

Kerugian pada Rabu (2/10) kemarin menjadi pembalikan dari posisi Selasa (1/10), ketika saham-sahan AS menguat di tengah harapan bahwa shutdown akan berlangsung singkat. "Tetapi mendengar beberapa retorika yang beredar, sudah cukup jelas bahwa kedua belah pihak cukup kuat dalam sikap mereka dan sesuatu tidak akan bisa dilakukan dalam satu atau dua hari," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas pada Wedbush Securities.

James mengatakan itu masih lebih mungkin Kongres dan Gedung Putih akan setuju untuk menaikkan plafon utang pada Oktober nanti. "Namun, dengan hal-hal yang sengit ketika mereka berada di Washington sekarang, tidak akan mengejutkan saya. Akan ada banyak ketidakpastian dan ketidakpastian biasanya melahirkan aksi jual," ujarnya.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement