REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menilai sektor perikanan di dalam negeri memiliki kontribusi yang sangat besar untuk ketahanan pangan. Sekretaris Jenderal KKP Sjarief Wijaya menyebutkan, Asia Pasifik memiliki potensi yang luar biasa karena dua pertiga produk perikanan dunia berada di kawasan Asia Pasifik.
“Sekitar 70 persen stok perikanan ada di lautan Asia Pasifik. Khusus di Asia Pasifik, perikanan kecil berkontribusi terhadap penghidupan sedikitnya 357 juta orang,” katanya saat ditemui di acara workshop perikanan dan kontribusinya untuk pembangunan keberlanjutan di Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Jakarta, Senin (30/9).
Jadi, pihaknya berupaya mendorong para ahli ekonomi agar ke depannya melihat laut dan sumber daya kelautan sebagai alternatif untuk ketahanan pangan. Selain ketahanan pangan, pihaknya juga mendorong bahwa sektor kelautan dan perikanan harus dikelola secara baik. Artinya, ada manajemen perikanan yang baik untuk menghindari adanya penangkapan ilegal. “Ini yang bersama-sama kami dorong agar ada satu manajemen pengelolaan sumber daya kelautan,” tuturnya.
Pihaknya telah membawa dua isu tersebut melalui beberapa pertemuan seperti serangkaian pertemuan internasional, seperti Senior Official Meeting (SOM) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC). Di SOM APEC yang terakhir, pihaknya mendorong persoalan kelautan terkait ketahanan pangan, hingga perubahan iklim. Dia menuturkan, anggota-anggota APEC memiliki komitmen terhadap pentingnya laut dan konservasi perikanan.
Para anggota APEC menyadari pentingnya keberlanjutan pengelolaan kelautan yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan perdagangan regional. “Jadi kalau kita bisa mengelola secara bersama-sama, maka itu kan juga untuk masa depan dunia,” ujarnya.