Jumat 27 Sep 2013 13:22 WIB

Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Naik 22 Persen

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
Asuransi jiwa (ilustrasi).
Foto: lifeinsurancebyjeff.com
Asuransi jiwa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendapatan asuransi jiwa pada kuartal II-2013 meningkat 22,85 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat total pendapatan industri yang terdiri dari 45 perusahaan asuransi jiwa sebesar Rp 71,83 triliun.

Pendapatan premi masih menjadi pendorong utama pertumbuhan dengan kontribusi sebesar Rp 57,59 triliun atau 80,17 persen dari total pendapatan. Total pendapatan premi ini naik 14,48 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim mengatakan total premi baru meningkat 7,1 persen menjadi Rp 37,4 triliun. "Itu menunjukkan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki asuransi jiwa," ujar Hendrisman saat Konferensi Pers Kinerja Industri Asuransi Jiwa Q2 2013 di The Plaza, Jakarta, Jumat (27/9).

Dari pertumbuhan ini, premi unit link mengambil porsi terbanyak sebesar 51,55 persen menjadi Rp 19,28 triliun, sedangkan premi tradisional memegang porsi sebesar 48,45 persen menjadi Rp 18,12 triliun. Sementara itu, premi lanjutan tumbuh 31,25 persen menjadi Rp 20,18 triliun pada kuartal II-2013, premi unit link ini kembali mendominasi dengan porsi 65,25 persen atau Rp 13,17 triliun dan premi tradisional sebesar 34,75 persen atau Rp 7,01 triliun.

"Dominasi unit link dibandingkan asuransi tradisional didukung oleh adanya kesadaran dari para pemegang polis bahwa produk ini merupakan produk jangka panjang. Hal ini juga merupakan gambaran bahwa kebutuhan akan produk unit link masih relatif besar dikarenakan memiliki manfaat proteksi sekaligus investasi," papar Hendrisman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement