Selasa 17 Sep 2013 10:37 WIB

IMF Lepas Dana Talangan 84,7 Juta Dolar AS kepada Siprus

Tanda tutup tergantung di depan Bank Siprus di Nicosia, Siprus
Foto: Bloomberg
Tanda tutup tergantung di depan Bank Siprus di Nicosia, Siprus

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dana Moneter Internasional (IMF) pada Senin (16/9) waktu setempat menyetujui pelepasan 84,7 juta euro (113,1 juta dolar AS) dana talangan untuk Siprus. Dewan eksekutif IMF memberikan lampu hijau untuk pencairan dana tersebut setelah menyelesaikan kajian pertama atas kinerja Siprus di bawah program pinjaman IMF selama tiga tahun yang diperpanjang pada Mei, kata IMF dalam sebuah pernyataan.

Dengan pencairan baru, Siprus akan menerima sekitar 169,4 juta euro (226,2 juta dolar AS) sampai saat ini di bawah dana talangan yang diperpanjang pada 15 Mei. Pinjaman, yang dikenal sebagai pengaturan Extended Fund Facility (EFF), merupakan bagian dari gabungan paket pembiayaan 10 miliar euro dengan Mekanisme Stabilitas Eropa (ESM), dana darurat keuangan Uni Eropa.

Dewan IMF juga menyetujui permintaan pemerintah Siprus untuk modifikasi kriteria kinerja pada target fiskal September 2013, lembaga yang berbasis di Washington itu mengatakan. Negara ini terperosok ke dalam krisis pada 2012 ketika krisis Yunani meluas, mengakibatkan sejumlah bank utamanya bangkrut dan memaksa deposan untuk menerima penurunan nilai rekening bank mereka.

Untuk mendapatkan paket pinjaman, pemerintah harus mengambil alih bank-bank besar itu, menyetujui pemotongan besar pengeluaran dan kenaikan pajak, serta penjualan beberapa aset milik negara. "Pemerintah Siprus telah membuat kemajuan terpuji dalam mengimplementasikan kebijakan stabilisasi jangka pendeknya. Mereka tetap berkomitmen untuk mengambil langkah lebih lanjut guna memulihkan stabilitas keuangan dan keberlanjutan keuangan publik untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang," papar Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde dalam sebuah pernyataan terpisah.

Siprus berada di jalur untuk memenuhi target fiskal 2013 yang, katanya, berkat konsolidasi signifikan yang sedang berlangsung dan pelaksanaan anggaran yang hati-hati. Tetapi Lagarde mengingatkan bahwa ketidakpastian ekonomi makro masih tinggi, karenanya kehati-hatian fiskal harus berlanjut.

Lagarde juga mencatat pemerintah telah membuat kemajuan dalam meningkatkan sektor perbankan yang bermasalah, termasuk rekapitalisasi dua bank terbesar tanpa penggunaan dukungan publik. "Langkah-langkah sedang dilakukan untuk rekapitalisasi dan restrukturisasi sektor bank-bank dan koperasi kredit yang masih kesulitan," katanya.

"Pihak berwenang juga akan memperkuat pengawasan dan pengaturan lembaga-lembaga, serta menjamin pelaksanaan penuh kerangka kerja anti pencucian uang oleh bank," tambah Lagarde.

Pada 31 Juli IMF, Bank Sentral Eropa dan Komisi Eropa mengatakan dalam sebuah tinjauan bahwa program restrukturisasi berada di jalurnya. "Pemerintah telah mengambil langkah-langkah tegas untuk menstabilkan sektor keuangan dan telah secara bertahap mengurangi pembatasan deposito dan kontrol modal," katanya.

Namun, sambungnya, prospek ekonomi jangka pendek masih buruk dengan output (PDB) diproyeksikan berkontraksi 13 persen pada 2013-2014. Pertumbuhan ekonomi hanya diharapkan pulih pada 2015.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement