Senin 09 Sep 2013 05:28 WIB

Gas Benggala Segera Mengalir ke Industri

Badan pengawas Pertamina mengecek jaringan pipa gas milik Pertamina Gas
Foto: Indomigas
Badan pengawas Pertamina mengecek jaringan pipa gas milik Pertamina Gas

REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN--Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyatakan Gas Benggala Langkat akan segera didistribusikan untuk mengatasi krisis gas di kalangan industri.

"Pembangunan pipa gas untuk keperluan distribusi Gas Benggala oleh PT.Pertamina EP sudah selesai. Tinggal proses izin dan akan segera didistribusikan," kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Sumut, N Binsar.S di Medan, Minggu.

Pemprov Sumut serius mengatasi krisis gas dan listrik yang diakui terjadi di daerah itu.

"Lihat saja, Pemprov Sumut juga sudah mendesak PT.PLN untuk mengatasi krisis listrik dan Dirut PLN Pak Nur Pamudji sudah menyatakan komitmen mengatasi krisis listrik Sumut," katanya.

Binsar tidak bisa memastikan apakah seluruh produski Gas Benggala itu untuk keperluan industri. "Yang atur SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi)," katanya.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pemakai Gas (Apigas) Sumut, Johan Brien, berharap SKK Migas untuk segera menetapkan peruntukan gas dari Sumur Benggala.

Bagi Apigas sendiri, kata dia, Gas Benggala yang sebesar 4,5 million standard cubic feet per day (mmscfd) itu diharapkan seluruhnya untuk industri di Sumut yang dewasa ini sedang kekurangan gas dan berdampak pada terganggunya kinerja dan produksi perusahaan di Sumut.

Dengan terganggunya kinerja dan produksi perusahaan, menimbulkan ancaman hengkangnya perusahaan, gagalnya investasi baru, perusahaan tutup, volume ekspor dan devisa berkurang yang kesemuanya merugikan.

Sebelumnya Asisten Manager Legal and Relation PT Pertamina EP Asset 1 Field Pangkalan Susu, Daniel Munthe menyebutkan, pemasangan pipa sepanjang 13 kilomter dari lokasi sumur Kebun Tanjung Jati Langkat hingga ke SP 10 Wampu Tandem sudah selesai.

Pertamina EP berharap, gas itu sudah bisa disalurkan atau didistribusikan pada September ini juga. Daniel mengakui, dari produksi yang bisa mencapai??10 mmscfd, pihaknya masih memproduksi tahap awal sekitar 4,5 mmscfd

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement