REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalangan analis pasar saham memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan depan dapat kembali bergerak menguat.
"IHSG selama pekan ini berhasil ditutup diatas level psikologis 4.000 poin, secara teknikal juga berada di atas 'gap' pertama di posisi 4.125 poin, hal ini memberikan indikasi bahwa kenaikan masih dapat berlanjut," kata analis HD Capital, Yuganur Wijanarko di Jakarta, Jumat (30/8).
Ia menambahkan indeks BEI dapat bergerak menuju level 4.250--4.330 poin sebelum menemui aksi jual yang cukup kuat. Wijanarko merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan investor yakni, Bank Mandiri (BMRI), Bumi Serpong Damai (BSDE), Visi Media Asia (VIVA), Indosat (ISAT).
Analis Sinarmas Sekuritas, Christandi Rheza Mihardja memperkirakan akan bergerak berfluktuasi cenderung menguat di kisaran 4.161-4.230 poin.
"Perdagangan hari Senin (2/9) akan dipengaruhi oleh data inflasi Indonesia dan 'trade balance' akan menjadi perhatian utama bagi pergerakan IHSG BEI," ujar Rheza.
Selain itu, menurutnya dari eksternal data "capital spending" Jepang pada kuartal II dan PMI Manufacturing China akan menambah sentimen terhadap pergerakan pasar di dalam negeri.
Rheza mengungkapkan beberapa saham-saham yang dapat diperhatikan secara teknikal, yakni Unilver (UNVR), Indocement Tunggal Prakasa (INTP), Perusahaan Gas Negara (PGAS), Erajaya Swasembada (ERAA).
Hal senada juga dikatakan analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono. Ia mengemukakan bahwa mengawali pekan depan (2/9) pihaknya melihat investor akan cenderung menunggu dan mencermati angka inflasi serta perkembangan stimulus di AS.
"Kisaran pergerak indeks BEI pekan depan (2/9) di 4.140-4.250 poin," prediksi Sartono.