Rabu 10 Jul 2013 15:24 WIB

Jaga Suplai, Transportasi Bahan Pangan Jadi Prioritas Pemerintah

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Nidia Zuraya
Stok Pangan (Ilustrasi)
Foto: BERITA JAKARTA
Stok Pangan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan  Everst Ernest Mangindaan mengatakan telah memprioritaskan operasional transportasi untuk distribusi kebutuhan masyarakat menjelang Lebaran. Namun diakui masih terdapat beberapa kendala transportasi terutama di pelabuhan sebagai pintu masuk dan keluar bahan-bahan pangan.

Di Tanjung Priok dikatakan terjadi penumpukan peti kemas dalam jumlah banyak. Ia belum mengetahui mengapa perusahaan belum lagi mengeluarkan barang milik mereka dari pelabuhan. "Kami perlu mengeluarkan peti-peti kemas tersebut untuk mempercepat keluar-masuk barang lain," ujarnya usai rapat koordinasi Persiapan Dalam Rangka Hari Besar Keagamaan Nasional di Kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (10/7).

Sekjen Dewan Bawang Merah Nasional, Mudasir mengatakan kendala transportasi menyebabkan distribusi bawang merah terhambat. Untuk mengirim barang dari Brebes ke Jakarta, waktu dibutuhkan waktu sekitar 8 jam. "Jalur dari Brebes ke Jakarta itu berapa jam macetnya. Ini penyebab pasokan terganggu, akhirnya mempengaruhi harga juga," ujarnya saat dihubungi ROL.

 

Dampak kemacetan dan tingginya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menyebakan biaya produksi membengkak hingga 25 persen. Dari segi waktu pengiriman barang ke Jakarta mengalami keterlambatan sekitar 6 jam setiap harinya. Belum lagi jalur pantura yang rusak membuat kendaraan berjalan lebih lambat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement