REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirut PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan mengatakan, pihaknya telah membuka depo bahan bakar minyak (BBM) selama 24 jam untuk memasok kebutuhan BBM sampai pemberlakuan harga baru yang dijadwalkan pada pekan ini.
"Kami sudah persiapkan semuanya. Depo buka 24 jam. Mobil tangki telah ditambah operasionalnya," ujarnya di Jakarta, Selasa (18/6).
Ia menambahkan, pihaknya juga sudah meningkatkan stok BBM jenis premium dan solar di SPBU sebesar 10 persen di atas konsumsi normal. "Jadi, kami mengantisipasi, jangan sampai ada kekurangan. Stok dijaga sampai 18 hari," ujarnya.
Karen menyadari, masyarakat akan membeli BBM secara berlebih dari biasanya (panic buying) menjelang kenaikan. "Kami tidak akan membatasi pembelian. Setelah kenaikan, pasti permintaan normal kembali," tukasnya.
Terkait pengamanan di SPBU, menurut dia, pihaknya sudah menandatangani kerja sama pengamanan dengan TNI dan Polri. "Aparat kepolisan akan menindak tegas penyalahgunaan," katanya. Kerja sama pengamanan dengan TNI dan Polri mencakup secara umum termasuk pula kilang, pipa, dan depo.
Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir menambahkan, aparat kepolisian akan mengamankan SPBU menjelang kenaikan. "Jumlah personelnya tergantung SPBU-nya," ujarnya.
Menurut dia, pihaknya akan menambah pasokan BBM di SPBU yang sudah kehabisan stok. Pertamina, lanjutnya, juga sudah mempersiapkan harga baru yang akan dipasang di SPBU begitu diumumkan kenaikannya oleh pemerintah.