Selasa 11 Jun 2013 15:17 WIB

Garuda Indonesia Terbitkan Obligasi Rp 2 Triliun

Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar (kanan)
Foto: Antara
Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mengemukakan rencana penerbitan surat utang (obligasi) senilai Rp 2 triliun adalah dimaksudkan untuk mendukung kinerja perusahaan.

"Sekitar 80 persen perolehan dana obligasi akan digunakan untuk pembayaran uang muka pembelian pesawat, sedangkan 20 persen lainnya akan digunakan untuk modal kerja dalam bentuk pembayaran sewa pesawat," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar di Jakarta, Selasa (11/6).

Ia mengemukakan bahwa perseroan menargetkan dapat mengoperasikan sebanyak 194 pesawat yang terdiri atas 144 unit Garuda Indonesia dan 50 unit Citilink pada 2015. Tahun ini, lanjut dia, perseroan akan membeli sebanyak 24 pesawat baru untuk melengkapi jumlah armada yang telah ada saat ini sebanyak 106 pesawat. Rencananya, Perusahaan penerbangan pelat merah itu akan mendatangkan beberapa jenis pesawat baru, seperti B737-800NG, B777-300ER, A330-300, dan A320.

PT Garuda Indonesia menunjuk Mandiri Sekuritas dan Bahana Securities selaku penjamin emisi obligasi. Penawaran awal ditetapkan pada 11-14 Juni dan 17-19 Juni 2013, hal itu dilakukan untuk menampung minat investor terhadap penawaran obligasi GIAA

Direktur Bahana Securities, Novita Lubis selaku penjamin pelaksana emisi meyakini obligasi yang diterbitkan perseroan akan diminati investor meski kondisi pasar modal Indonesia sedang kurang kondusif. "Kondisi pasar modal dalam negeri saat ini sedang tidak kondusif, tetapi perseroan dan penjamin emisi tetap yakin tawaran obligasi akan terserap oleh pasar," ujar dia.

Ia menilai fundamental Garuda Indonesia memiliki prospek kinerja yang positif, sehingga investor dapat menempatkan dananya untuk investasi. "Investor akan mencari instrumen investasi obligasi sebagai salahsatu tawaran menarik," ucapnya.

PT Garuda Indonesia Tbk akan melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Tahap I berupa satu seri obligasi dengan nilai emisi sebanyak-banyaknya Rp 2 triliun. Kisaran bunga obligasi tahap I memiliki tenor lima tahun dengan kupon 8,25-9,25 persen per tahun.

Managing Director Mandiri Sekuritas, Iman Rachman mengatakan penetapan bunga obligasi Garuda Indonesia itu merefleksikan bunga Surat Utang Negara (SUN) saat ini ditambah premium. "Nilainya 300-400 basis poin diatas bunga SUN. Bunganya juga lebih tinggi dibandingkan dengan bunga rata-rata obligasi tercatat dengan rating yang sama," ujar dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement