REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kegiatan usaha kecil dan menengah (UKM) akan semakin berat dengan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Para penggiat UKM harus bekerja lebih keras dalam menyemangati binaannya. Hanya dengan begitu mereka dapat tetap selamat di tengah banyak hambatan.
Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Ashraf Ali melanjutkan, pertama para pengusaha UKM harus semangat. ''Semangat untuk melakukan usaha harus lebih keras dari yang lain,'' jelas dia pada acara Gerakan Ayo Bangkit di Graha Wisata Ragunan, Selasa (11/6).
Dia bercerita, ada seorang pengusaha kecil yang terus maju bisnisnya karena modal semangat. Pengusaha itu sudah bangun tidur ketika yang lain masih terlelap.
Pebisnis UKM itu, lanjut Ashraf, sudah menuju tokonya sekitar subuh. ''Pantas saja orang tersebut usahanya semakin berkembang,'' kata dia.
Apa pun tantangan di depan, termasuk kenaikan harga BBM, harus dihadapi dengan semangat. Jangan sampai patah semangat.
Selain itu para pengusaha kecil, kata Ashraf, harus bisa mengelola pengeluaran dengan baik. Dia mengenal seorang pengusaha yang hanya makan bubur, sebelum sukses.
Sebisa mungkin, sambung dia, pengeluaran harus lebih kecil daripada pengeluaran. ''Jangan sampai baru dapat duit Rp 50 ribu langsung makan di restoran,'' kata dia disambut tawa hadirin yang didominasi oleh ibu-ibu.