Jumat 31 May 2013 05:50 WIB

BI: Rupiah Melemah Hanya Sementara

Rep: Satya Festiani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Rupiah
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Rupiah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Bank Indonesia (BI) Difi Johansyah mengimbau masyarakat tak perlu panik atas melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Menurutnya, rupiah hanya melemah sementara. 

"Masyarakat tidak perlu panik. Kita akan terus menjaga rupiah,"ujar Difi di Jakarta, Kamis (30/5). Menurutnya, rupiah melemah karena kebutuhan valuta asing korporasi yang cukup tinggi menjelang tengah tahun. Sehingga, mempengaruhi ketersediaan mata uang asing khususnya dolar AS.

Selain itu, neraca pembayaran alias (Balance of Payment)timpang karena nilai impor yang besar. Menurutnya, hal tersebut merupakan konsekuensi dari pertumbuhan ekonomi yang berada di atas 6 persen. Difi pun berujar, BOP masih dapat surplus menjelang akhir tahun.

Untuk menstabilkan kembali nilai tukar rupiah, Difi menyebut, BI akan segera mengintervensi pasar dan membeli Surat Utang Negara (SUN). Kemarin, nilai tukar rupiah kembali melemah hingga ke angka Rp 9.808 per dolar AS. Melemahnya rupiah juga dinilai banyak pengamat akibat ketidakpastian kenaikan harga BBM.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement