Rabu 29 May 2013 17:00 WIB

Rupiah Melemah, BI Siap Intervensi Pasar

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
Perry Warjiyo
Foto: Antara
Perry Warjiyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) akan melakukan intervensi pasar ditengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Nilai tukar rupiah masih lemah di posisi 9.810 per dolar AS. Nilai tukar masih stagnan dibandingkan dengan posisi sebelumnya.

"BI akan intervensi pasar untuk menjaga nilai tukar," ujar Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam CIMB Regional Client Focus Day, Rabu (29/5).

Selain itu, BI juga baru-baru ini mengeluarkan kurs referensi nilai tukar rupiah terhadap dolar yang dinamakan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR). JISDOR digunakan untuk mendukung pendalaman pasar valas domestik serta membentuk pasar valas agar berkembang secara sehat. Dengan adanya JISDOR, rupiah diharapkan mempunyai daya tahan lebih tinggi terhadap gejolak pasar.

Direktur Eksekutif Departemen Hubungan Masyarakat BI, Difi Johansyah, mengatakan BI akan menjaga agar pelemahan rupiah tidak volatile dan berlebihan. "Kita akan jaga pasar dan harga Surat Utang Negara (SUN)," ujar Difi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement