Senin 20 May 2013 13:01 WIB

Penyaluran Kredit Perbankan Melambat

Rep: Satya Festiani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Kredit (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Kredit (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyaluran kredit perbankan hingga Maret 2013 kurang agresif. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), penyaluran kredit pada triwulan I-2013 hanya meningkat sebesar 12 persen year on year (yoy). 

Penyaluran kredit Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meningkat sebesar 12,3 persen dari Rp 792,71 triliun di triwulan I-2012 menjadi Rp 976,28 triliun di triwulan I-2013. Penyaluran kredit bank devisa meningkat sekitar 12 persen menjadi Rp 1.136,63 triliun dari Rp 949,21 triliun.

Bank Pembangunan Daerah (BPD) mencatatkan penyaluran kredit tertinggi diantara kelompok bank lainnya. Penyaluran kredit BPD meningkat 12,4 persen menjadi Rp 227,27 triliun pada Maret 2013 dari Rp 182,26 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, penyaluran kredit bank campuran dan bank asing masing-masing meningkat sebesar 12,3 persen. Hingga Maret 2013, penyaluran kredit bank campuran mencapai Rp 158,78 triliun dibandingkan Maret 2012 yang mencapai Rp 128,45 triliun.

Bank asing mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 175,32 triliun pada Maret 2013 dibandingkan Rp 141,86 triliun pada Maret 2012.

Ekonom Bank Internasional Indonesia (BII), Juniman, mengatakan perlambatan perekonomian Indonesia di kuartal I-2013 membuat permintaan kredit melambat.

Banyak perusahaan yang menunda melakukan ekspansi. Di sisi lain, perbankan juga masih hati-hati menyalurkan kredit karena menunggu kebijakan pemerintah terkait harga bahan bakar minyak (BBM). "Perbankan tidak mau kredit bermasalah (NPL) meningkat," ujar Juniman, Senin (20/5).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement