Selasa 30 Apr 2013 22:05 WIB

SBY: APBN Kurang Aman

Rep: Esthi Maharani / Red: A.Syalaby Ichsan
Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono shares his plan about his future after his office term ends in 2014. (file photo)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono shares his plan about his future after his office term ends in 2014. (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjelaskan, kondisi fiskal dan APBN Indonesia sebenarnya tidak sehat dan kurang aman.

Ia mengatakan, ada masalah yang berkaitan dengan dua hal tersebut. “Terus terang, fiskal dan APBN kita tidak sehat dan kurang aman,” katanya, Selasa (30/4). Ia mengatakan, kalau fiskal dan APBN tidak diperbaiki secara keseluruhan, maka berdampak kepada defisit anggaran yang terlalu besar.

Penyebab utamanya alokasi dana subsidi lebih banyak tersedot ke BBM dibandingkan sector lain yang sepatutnya dapat bantuan pemerintah. Disamping itu, ketahanan ekonomi  dikatakannya pasti akan terganggu.

“Subsidi BBM yang terlalu besar mengakibatkan anggaran untuk kesejahteraan rakyat dan pengurangan kemiskinan terlalu sedikit, biaya pembangunan infrastruktur juga sangat terbatas. Inilah yang harus dipahami, kalau dibiarkan tanpa upaya perbaikan,” katanya.

Tak hanya itu, Presiden SBY  menegaskan subsidi BBM sudah sangat memberatkan dan tidak tepat sasaran. Dana subsidi kebanyakan dinikmati golongan mampu dan kaya sedangkan konsumsi BBM terus naik. Akibatnya, biaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat menjadi terhambat. “Kalau dibiarkan, ini tidak adil bagi rakyat.” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement