Selasa 28 Jun 2022 13:51 WIB

BNP Paribas: Stabilitas Makro Dukung Iklim Investasi di Indonesia

Reformasi ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia itu memberikan stabilitas.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Logo BNP Paribas. BNP Paribas Asset Management menilai stabilitas makro ekonomi yang berhasil dibangun oleh pemerintah di tengah gejolak global, mendukung iklim investasi di Indonesia tetap positif saat ini dan juga pada masa mendatang.
Foto: wikimedia.org
Logo BNP Paribas. BNP Paribas Asset Management menilai stabilitas makro ekonomi yang berhasil dibangun oleh pemerintah di tengah gejolak global, mendukung iklim investasi di Indonesia tetap positif saat ini dan juga pada masa mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BNP Paribas Asset Management menilai stabilitas makro ekonomi yang berhasil dibangun oleh pemerintah di tengah gejolak global, mendukung iklim investasi di Indonesia tetap positif saat ini dan juga pada masa mendatang.

"Kami memiliki pandangan yang positif terhadap prospek investasi di Indonesia ke depan. Sebab kami melihat dalam beberapa tahun terakhir reformasi ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia itu memberikan stabilitas di makro ekonomi Indonesia," kata Presiden Direktur Priyo Santoso BNP Paribas Asset Management dalam jumpa pers daring yang dipantau di Jakarta, Selasa (28/6/2022).

Baca Juga

Menurut Priyo, stabilitas makro ekonomi Indonesia relatif tetap terjaga di tengah tensi geopolitik di Eropa dan juga kenaikan harga komoditas yang menyebabkan peningkatan inflasi. "Kami juga melihat Bank Indonesia melakukan kebijakan-kebijakan tingkat suku bunga dan juga kebijakan likuiditas yang di satu sisi juga memberikan kontribusi dan dukungan terhadap kestabilan nilai tukar rupiah. Itu merupakan suatu hal yang sangat penting bagi iklim investasi di Indonesia," ujar Priyo.

Priyo meyakini, dengan berbagai upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia seperti menjaga inflasi tetap stabil dan tingkat suku bunga yang juga dijaga di tingkat yang tetap mendukung pertumbuhan ekonomi, akan membuat gairah investasi di Tanah Air tetap positif. "Walau pada saat ini kami melihat bahwa suku bunga obligasi mulai meningkat, tapi kami melihat bahwa dengan arah kebijakan pemerintah Indonesia dan juga BI untuk menjaga stabilitas makro ekonomi di Indonesia, itu akan memberikan dampak yang positif terhadap prospek investasi di Indonesia," kata Priyo.

Terkait investasi, data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) hingga akhir Desember 2021 menunjukkan investor reksa dana telah mencapai 6,8 juta atau meningkat 92 persen dari tahun sebelumnya. Hal itu menunjukkan ketertarikan masyarakat Indonesia pada instrumen investasi reksa dana yang semakin meningkat.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement