REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meresmikan pengembangan dua proyek migas. Lembaga ini setuju dengan upaya lanjutan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk kembali melakukan pengembangan pada Blok Cepu Jatim dan proyek gas metana batubara (CBM) lapangan Vico Kaltim.
Di Blok Cepu misalnya, SKK Migas menyetujui keinginan Exxon Mobil Cepu Ltd selaku operator untuk mengebor 42 sumur di Lapangan Banyu Urip. Bakal 29 sumur produksi yang di bor dan 13 sumur injeksi. Sementara di Balikpapan, Kalimantan Timur, SKK Migas dan KKKS bakal merealisasikan proyek CBM sebesar 0,5 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Ini akan disalurkan untuk kelistrikan.
Menurut Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini kedua langkah ini penting untuk mendorong peningkatan produksi migas dan pengembangan gas unkonvensional. "Khusus untuk Cepu misalnya, kita harapkan kegiatan ini bisa menambah produksi dari 23 ribu barel per hari (bph) menjadi 165 ribu bph," katanya.
Sementara itu pengembangan CBM untuk kelistrikan juga pertama kali dilakukan di Indonesia. "Pemanfaatan gas metana batubara untuk kelistrikan ini diarahkan untuk kemanfaatan warga masyarakat bagi desa-desa yang terletak didalam atau sekitar Wilayah Kerja Sanga-Sanga," katanya.
Hal senada juga dikatakan Deputi Pengendalian Operasi Muliawan. Kedua proyek ini diharapkan bisa membawa manfaat lebih bagi Indonesia ke depan.
"Penjualan gas unkonvensional misalnya, dapat menambah suplai energi listrik untuk domestik, juga memberikan banyak manfaat lain," katanya. Seperti tidak ada flare gas sehingga lingkungan lebih bersih dan memberikan tambahan bagi penerimaan negara karena menghemat dana yang sebelumnya banyak digunakan untuk membeli BBM.
Sebelumnya, produksi minyak nasional mulai naik. SKK mencatat produksi minyak di semester pertama 2013 ini sudah mencapai 830.900 bph. Terjadi kenaikan signifikan bila dibandingkan produksi Desember 2012 lalu (year to date) yang hanya sebesar 825 ribu bph. Bahkan pada pertengahan April lalu, produksi mencapai 840 ribu bph.