REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) membagikan dividen kepada pemegang saham senilai Rp 4,9 triliun atau 58,7 persen dari laba bersih. Nilai ini meningkat 53,1 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya.
Dividen yang dibagikan perseroan setara dengan Rp 202,77 per lembar saham. Perolehan ini meningkat 50,6 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya. Sebagai pemegang saham terbesar, pemerintah mendapatkan pembayaran dividen terbesar, yaitu Rp 2,8 triliun.
"Ini merupakan bagian dari kontribusi PGN untuk berperan aktif dalam pembangunan nasional," kata Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso, Rabu (17/4). Pembagian dividen diharapkan dapat dilaksanakan pada akhir Mei 2013.
Per akhir 2012 PGN membukukan pendapatan sebesar 2,57 miliar dolar AS atau naik 16 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya. Laba operasi perseroan meningkat 13 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi 1,02 miliar dolar AS. Laba bersih perseroan tercatat menjadi 891 juta dolar AS.
Direktur Keuangan PGN Riza Pahlevi mengungkapkan harga jual rata-rata gas PGN pada 2012 tercatat 8,54 per mmbtu. Ia menilai hal ini masih efisien untuk industri. Perseroan mencatat total volume gas yang didistribusikan PGN adalah sebanyak 807 mmscfd. Sementara itu dari volume bisnis transmisi, volume gas bertambah dari 877 menjadi 845 mmscfd.
Pada tahun buku 2012 PGN berhasil memenuhi kontrak pelanggan perseroan di Jawa Timur dengan volume sebesar 135 mmscfd atau setara dengan 457 juta liter solar. Dengan pemenuhan kontrak tersebut, pelaku industri di Jawa Timur dapat menghemat biaya energi hingga Rp 3,1 triliun.