Selasa 16 Apr 2013 09:32 WIB

Harga Emas Anjlok, Saham Wall Street Terkoreksi

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Penanda Wall Street, New York, Amerika Serikat.
Foto: blog.doostang.com
Penanda Wall Street, New York, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga saham anjlok ke posisi terburuk sejak 7 November 2012. Anjloknya bursa saham AS ini disebabkan oleh penurunan tajam harga emas, minyak dan komoditas lain serta besarnya aksi jual investor.

Dow Jones jatuh 1,79 persen ke level 14.599,2. Indeks S&P 500 melemah 2,3 persen dan ditutup di level 1.552,3. Nasdaq Composite Index ditutup melemah 2,38 persen ke level 3.216,4.

Ketiga indeks tersebut mengalami penurunan tajam sejak November, ketika pasar melakukan aksi jual menyusul pemilihan presiden.

Penurunan tajam ini juga didorong oleh jauhnya pertumbuhan ekonomi Cina dari perkiraan sebelumnya, serta laporan ledakan di Boston. Hal ini mengakibatkan percepatan aksi jual di akhir sesi perdagangan.

Analis memperkirakan pasar saham saat ini dalam posisi rentan akibat kenaikan tajam di awal tahun. S&P 500, misalnya tumbuh 8,8 persen.

"Saya pikir pasar tidak memiliki toleransi untuk berita buruk," ujar Presiden Platinum Partners Uri Landesman, seperti dilansir laman Reuters, Selasa (16/4).

Harga emas yang jatuh hampir 9,2 persen ke level 1.395 dolar per ons merupakan yang terburuk sejak 30 tahun terakhir. Penurunan ini telah terjadi sejak Siprus mengeluarkan pernyataan terkait penjualan cadangan emasnya untuk memperoleh dana 400 juta euro.

Sektor yang memberikan kontribusi atas penurunan ini adalah energi dan material. S&P mencatat sektor energi dan material jatuh masing-masing 3,9 persen.

Exxon Mobil jatuh 2,8 persen ke level 86,49 dolar AS, dan memimpin penurunan indeks S&P. Sementara itu saham Freeport-McMoRan Copper and Gold anjlok 8,3 persen ke level 29,27 dolar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement