Rabu 03 Apr 2013 21:41 WIB

Singapura Bertekad Kembangkan Keuangan Syariah

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Citra Listya Rini
Distrik bisnis Singapura
Foto: AP/Wong Maye-E
Distrik bisnis Singapura

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Bank Sentral Singapura berkomitmen untuk mengembangkan layanan keuangan syariah di negeri Singa tersebut. Salah satu bentuk komitmen tersebut dilakukan melalui adanya insentif pajak bagi keuangan syariah setempat. 

Asisten Managing Director Monetary Authority of Singapore (MAS), Ng Nam Sin mengatakan ini adalah refleksi dari komitmen MAS untuk terus mengembangkan layanan keuangan syariah di Singapura. "Kegiatan keuangan syariah akan terus dapat insentif dalam waktu tertentu, yakni lima tahun," katanya seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (3/4). 

Sin menyebut proposisi Singapura untuk keuangan syariah harus lebih luas dari sekadar mencari keuntungan pajak. Menurutnya, keberhasilan Singapura sebagai sektor keuangan internasional didukung beberapa faktor, misalnya tingginya standar regulasi, pasar modal dan likuid, kehadiran pemain yang ahli menangani berbagai kebutuhan pembiayaan. 

"Kekuatan ini yang memungkinkan Singapura mendukung pertumbuhan keuangan syariah," ujar Sin.

Sin berujar Singapura telah melihat banyak sukuk sejak penerbitan pada 2001 lalu. Dengan begitu diharapkan instrumen investasi syariah ikut tumbuh. 

Bank dari wilayah Timur Tengah juga berkontribusi bagi sektor keuangan syariah di Singapura. Bank asal Timur Tengah yang membuka cabang di Singapura mulai menawarkan layanan keuangan syariah.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement