Rabu 03 Apr 2013 15:36 WIB

Indonesia Akan Jual Produk Agrobisnis ke Myanmar

Rep: Nur Aini/ Red: Mansyur Faqih
Hatta Rajasa
Foto: Antara/Dhoni Setiawan
Hatta Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Pemerintah Indonesia akan menjadikan Myanmar sebagai pasar baru bagi ekspor produk agrobisnis. Dengan penjualan produk tersebut, perdagangan antara Indonesia dengan Myanmar ditarget bisa mencapai satu miliar dolar AS dalam tiga tahun ke depan. 

Kamar dagang Myanmar atau UMFCCI menawarkan kerja sama dalam semua bidang. Namun, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, perdagangan produk agrobisnis Indonesia perlu didalami di Myanmar. "Mereka (UMFCCI) minta agar kita bisa betul-betul ada kerja sama. Nanti saya minta Kadin kita membuat agreement (perjanjian)," ujar Hatta seusai pertemuan Indonesia-Myanmar Business Forum dengan UMFCCI di Yangon, Myanmar, Rabu (3/4).

Di bidang agrobisnis, Hatta mengatakan ada tiga produk yang bisa diperdalam kerja samanya dengan Myanmar. Pertama, kedelai di mana Myanmar telah mampu mengekspor produk tersebut. Harga kedelai Myanmar juga lebih murah. Produk kedua adalah beras. "Bulog jangan hanya membeli karena stok kita sebetulnya swasembada, perlu bulog masuk ke sini (Myanmar)," ungkapnya. 

Selain kedua produk pertanian tersebut, Indonesia dinilai mampu mengekspor minyak kelapa sawit ke Myanmar. Bahkan, Indonesia dinilai bisa membangun pabrik minyak kelapa sawit termasuk industri turunannya di Myanmar. "Di bidang agro, Myanmar menjadi pasar buat kita untuk palm oil (minyak kelapa sawit)," ujar Hatta. 

Kerja sama di bidang agrobisnis akan membantu kedua negara memenuhi kebutuhan pangan. Indonesia dinilai dapat mengimpor kedelai dan beras untuk meningkatkan stok dalam negeri. "Sementara, kalau mereka butuh pupuk, kita bisa ekspor ke sini (Myanmar)," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement