REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih menunggu rumusan Komite Ekonomi Nasional (KEN) terkait BBM. Belum ada keputusan resmi terkait persoalan tersebut, apakah menaikan atau menggunakan solusi lain.
Juru bicara presiden, Julian Aldrin Pasha mengatakan KEN diberi waktu hingga Kamis (4/4) untuk merumuskan solusi terbaik BBM bersubsidi sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil keputusan.
Selain kepada Ketua KEN Chairul Tanjung, Presiden SBY juga telah membebankan tugas perumusan ini kepada Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri ESDM Jero Wacik, dan Menkeu Agus Martowardoyo.
“Hasil rumusan tersebut akan dilaporkan kepada Presiden SBY sebagai kebijakan dasar agar subsidi BBM benar-benar tersalurkan untuk program pengentasan rakyat miskin,” kata Julian, Selasa (2/4).
Ia mengatakan pemerintah pada dasarnya bertekad mengendalikan subsidi BBM karena telah membawa komplikasi persoalan.
Opsi yang akan diambil, lanjut Julian, adalah pilihan yang memberikan dampak paling kecil pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat.