REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Total impor Indonesia mulai periode Januari hingga November 2012 mencapai 176,1 miliar dolar AS yang naik sebesar 9,4 persen jika dibandingkan impor tahun 2011.
"Kinerja impor periode Januari hingga November 2012 sebesar 176,1 miliar dolar yang jika dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan 9,4 persen," kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (4/1).
Gita mengatakan, peningkatan impor tersebut dikarenakan kenaikan impor gas sebanyak 123,2 persen atau senilai 2,8 miliar dolar, sementara lonjakan impor non-migas sebesar 137,2 miliar dolar atau 10,8 persen.
Gita menjelaskan, impor selama Januari hingga November 2012 masih didominasi dengan impor bahan baku dan bahan penolong yang mencapai 73 persen, serta barang modal sebanyak 20 persen.
"Impor barang modal mencapai 35,1 miliar dolar meningkat 19,7 persen, sementara impor bahan baku atau penolong sebesar 128,7 miliar dolar, sementara untuk barang konsumsi mengalami penurunan 0,4 persen atau senilai 12,2 miliar dolar," paparnya.
Komoditas utama yang diimpor, lanjut Gita, antara lain mesin, pesawat mekanik, besi, baja, serta kendaraan dan bagiannya. Ia mengatakan, jika dibandingkan secara kumulatif dengan tahun lalu total impor Januari hingga November mengalami kenaikan, namun pada November 2012 impor Indonesia mengalami penurunan 1,7 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
"Total impor pada November sebesar 16,9 miliar atau turun 1,7 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya," tambah Gita.
Mendag menjelaskan, penurunan pada November 2012 tersebut diakibatkan oleh impor minyak mentah yang turun sebanyak 4,8 persen, dan impor nonmigas turun sebanyak 3,9 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya.