Rabu 20 Nov 2024 17:54 WIB

BI: Pembiayaan Syariah Tumbuh 11,93 Persen di Oktober 2024

Pembiayaan syariah merupakan bagian penting dari sistem keuangan Indonesia.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Logo Bank Indonesia.
Foto: Antara
Logo Bank Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan pertumbuhan kredit yang kuat pada Oktober 2024, dengan angka 10,92 persen (YoY), salah satunya didorong oleh pembiayaan syariah yang tercatat tumbuh 11,93 persen (YoY). Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, sektor syariah menunjukkan perkembangan positif, sejalan dengan kebijakan yang mendukung ekspansi pembiayaan berbasis prinsip syariah.

“Hingga akhir Oktober 2024, pembiayaan syariah tumbuh 11,93 persen (YoY)," kata Perry dalam konferensi pers RDG BI, Rabu (20/11/2024).

Baca Juga

Pembiayaan syariah merupakan bagian penting dari sistem keuangan Indonesia yang terus berkembang. Salah satu faktor pendukungnya adalah insentif yang diberikan melalui kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) Bank Indonesia, yang hingga Oktober 2024 telah disalurkan sebesar Rp 259 triliun. Pembiayaan syariah juga mendapatkan perhatian khusus, terutama dalam sektor-sektor prioritas seperti UMKM, pariwisata, dan hilirisasi sektor minerba yang sejalan dengan prinsip-prinsip ekonomi syariah.

Bank Indonesia terus berkomitmen untuk memperkuat sektor ini melalui kebijakan yang mendukung dan memperluas akses pembiayaan syariah di Indonesia. Pembiayaan syariah diharapkan terus berkembang seiring dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap produk keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

BI juga mencatat sektor syariah mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dengan menyalurkan pembiayaan kepada sektor-sektor yang menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya UMKM. Dengan perkembangan positif ini, BI memproyeksikan bahwa pembiayaan syariah akan terus berkontribusi pada pertumbuhan sektor keuangan Indonesia, yang diperkirakan akan mengalami peningkatan lebih lanjut pada tahun 2025.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement