REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah bakal menawarkan pembangunan kilang BBM yang rencananya didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ke investor. Ini dilakukan agar dana APBN bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lain.
Wakil Menteri ESDM, Rudi Rubiandini mengatakan penawaran pada investor akan diambil setelah proses 'front and engineering design' (FEED) selesai dimatangkan. Kemungkinan FEED akan selesai dalam setahun ke depan.
"Melalui FEED, kita akan tentukan berapa nilai, produksinya bagaimana dan harga. Ketika itu menarik kita akan kasih ke investor," ujarnya
pada wartawan, Jumat (4/1). Proses penyerahan kepada investor ini bakal melalui konsep lelang. "Yang pasti harus sudah ada 'blue print' terlebih dahulu," tegasnya.
Namun, diutarakan dia, jika tawaran investor ternyata kurang menarik, pemerintah masih membuka kemungkinan untuk menggunakan dana sendiri demi pembangunan kilang. Pemerintah memang berencana membangun kilang dengan dana APBN sejak 2012 lalu. Bahkan anggaran sudah diputus di kisaran Rp 90 triliun.
Untuk perencanaan dasar, desain rinci dan keputusan investasi final, pemerintah sudah setuju untuk mengeluarkan dana sebesar Rp 250 miliar. Rencananya kilang dengan kapasitas 300 ribu barel per hari ini diperkirakan akan dibangun di Plaju, Sumatera Selatan dan selesai pembangunannya pada 2019 nanti.