Rabu 19 Dec 2012 22:04 WIB

Bidik Anak Muda, Bank BJB Luaskan Jaringan

Rep: Sandy Ferdiana / Red: M Irwan Ariefyanto
Direktur BJB. (dari kiri) Direksi BJB Acu Kusnandar, Direksi BJB Zainal Aripin, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, DIrut BJB Bien Subiantoro, dan Direksi BJB Arie Yulianto berfoto usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Jabar Banten (BJB) di Ja
Foto: Wihdan/Republika
Direktur BJB. (dari kiri) Direksi BJB Acu Kusnandar, Direksi BJB Zainal Aripin, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, DIrut BJB Bien Subiantoro, dan Direksi BJB Arie Yulianto berfoto usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Jabar Banten (BJB) di Ja

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG – Sepanjang 2012, Bank BJB akan memperluas jaringan kantor dan mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Pengembangan jaringan kantor dan layanan itu diproyeksikan untuk menopang perluasan pasar nasabah dari kalangan muda.

Dirut Bank BJB, Bien Subiantoro menyebutkan, hingga akhir tahun ini, Bank BJB akan memiliki 200 jaringan kantor baru dan 487 unit mesin ATM baru. Menurut dia, daerah sasaran perluasan jaringan kantor dan mesin ATM itu, di antaranya kampus, sekolah-sekolah, dan pusat keramaian.   

Saat ini, menurut Bien, Bank BJB baru memiliki sekitar 400 unit jaringan kantor dan 512 unit mesin ATM. ‘’Kami menambah jaringan kantor, membangun infrastruktur penunjang, dan mengembangkan teknologi informasi untuk menyerap pasar anak muda,’’ ujar Bien, akhir pekan lalu.  

Perlu diakui, kata Bien, saat ini mayoritas nasabah Bank BJB didominasi oleh kalangan pegawai negeri sipil (PNS) dan karyawan berpendapatan tetap. Ke depan, pihaknya akan memperluas segmentasi nasabah dengan menyasar anak muda, dengan usia di bawah 35 tahun.

Bien memaparkan, pengembangan yang akan segera direalisasikan oleh Bank BJB, yakni membangun sistem transaksi melalui internet dan SMS banking. Dua layanan tersebut, tambah dia, merupakan modal utama untuk menggarap segmen muda.  Rata-rata, menurut Bien, karakter pasar anak muda lebih memilih kemudahan layanan traksaksi dalam memilih bank. ‘’Penetrasi di pasar akan semakin luas,” katanya.

Diakui Bien, daerah kota besar yang ada di Jabar pun belum secara maksimal digarap oleh Bank BJB. Sebagai gambaran, sambung dia, penghimpunan DPK di wilayah DKI Jakarta per November 2011 mencapai Rp16 triliun. Sementara DPK asal Jabar pada periode yang sama hanya Rp 14 triliun.   Dijelaskan Bien, fakta tersebut menunjukkan bahwa potensi simpanan di Jabar masih bagus. Pihaknya pun berencana merancang strategi promosi yang melibatkan sekolah atau komitas anak muda.

Saat ini pun, pihaknya telah memiliki produk simpanan bagi segmen muda, di antaranya tabungan pendidikan. “Komunitas anak muda hingga komunitas museum akan kami tarik. Dengan cara itu akan mempercepat kinerja keuangan,” tutur dia.

Tidak hanya mengembangkan DPK, pihaknya pun akan terus giat menyalurkan kredit produktif bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Belum lama ini, pihaknya meluncurkan  Waroeng bjb di seluruh pasar tradisional di Jabar dan Banten. ‘’Dalam waktu empat hari saja, permintaan kredit melalui Waroeng bjb mencapai Rp165 miliar,’’ ujarnya. Permintaan kredit tersebut merupakan indikasi meningkatnya kepercayaan warga kepada Bank BJB. Tahun ini, Bank BJB menargetkan penyaluran kredit mikro naik 100 persen atau setara Rp 6 triliun. Pada 2011, pihaknya baru berhasil menyalurkan kredit mikro sebesar Rp 3 triliun. (adv)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement