REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadin menyayangkan penundaan realisasi investasi oleh Foxconn Technology Group, perusahaan manufaktur terbesar yang memproduksi komponen milik Apple dan merek lainnya. Hal ini sangat disayangkan karena bila Foxconn jadi beroperasi di Indonesia akan banyak tenaga kerja yang bisa diserap.
Wakil Ketua Umum Bidang Industri Riset dan Teknologi Kadin, Bambang Sujagad mengatakan, alasan penundaaan yang diajukan Foxcoon sebenarnya bisa dengan mudah dicarikan jalan keluarnya. Bila masalahnya adalah ketiadaan parnert lokal, Kadin bisa merekomendasikan banyak partner yang pas untuk Foxconn.
Begitu juga soal insentif. Menurut dia, Foxconn semestinya masih bisa melakukan lobi tanpa mendunda realisasi investasi. "Kalau Foxconn jelas meminta apa yang dia butuhkan tentu kita akan ada. Dia bisa menghubungi Kadin," ujar Bambang saat dihubungi, Senin (17/12).
Penundaan realisasi investasi Foxconn artinya menunda penyerapan satu juta tenaga kerja. Penyerapan ini setara dengan serapan kerja yang diperoleh jika pertumbuhan ekonomi 2,5 persen. Bambang justru menduga barangkali ada sebab lain penundaan realisasi investasi Foxconn.
Menurutnya, penundaan ini bukan semata soal tax insentif, namun jaminan keamanan. Ia khawatir Foxconn terganggu dengan isu keamanan berbisnis di Indonesia karena adanya demonstrasi buruh.
Menteri Perindustrian membantah demonstrasi buruh sebagai salah satu penyebab mundurnya realisasi investasi Foxconn. Hidayat mengklaim keputusan Foxconn menunda investasi tidak disebabkan oleh demosntrasi.