REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak hanya mobil baru yang diperkirakan akan terus tumbuh, pembelian mobil bekas juga ditaksir masih moncer depan, terutama di Jakarta. Aturan plat mobil ganjil genap diperkirakan akan meningkatkan pembelian mobil bekas pakai.
Senior Manager Marketing Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih mengatakan, kebijakan ini bisa memancing pembelian mobil bekas. Masyarakat, kata dia akan ‘tergoda’ membeli mobil bekas agar memiliki lebih dari satu mobil. Prediksi ini bukan tidak beralasan. Menurutnya, masyarakat akan mencari cara agar masih bisa menggunakan mobil untuk aktivitas sehari-hari. “Kalau itu benar, mobil seken akan banyak peminatnya. Orang pasti tambah mobil. Artinya satu orang punya dua mobil,” ujarnya, Kamis (13/12).
Pembelian mobil bekas juga akan bertambah seiring kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP). Kenaikan UMP akan meningkatkan daya beli masyarakat. Hal itu akan berdampak pada penjualan dan harga mobil bekas pun akan makin cantik. Meskipun pasar mobil bekas diperkirakan akan tetap tinggi.
Harijanto menyatakan, pasar mobil bekas sangat ‘gelap’, tidak terdata transaksinya setiap tahun. Menurutnya, jika penjualan mobil baru mencapai 1 juta per tahun, penjualan mobil bekas bisa mencapai dua juta per tahun. umumnya, setiap pembelian mobil baru, mobil lama akan dijual sehingga menambah pangsa mobil bekas semakin besar. “Tahun ini bagus tapi tidak sebagus tahun lalu. Obral mobil baru luar biasa. Mereka kasih obral mobil bunga rendah untuk sewa. Kombinasi yang sempurna,” katanya.
Khusus untuk WTC, penjualan mobil bekas di outlet mobil bekas terbesar di dunia ini, telah melampaui target. Hingga akhir tahun mereka telah mengantongi penjualan lebih dari 30 ribu setahun. Rata-rata penjualan mobil bekas mencapai 2.300 unit per bulan. Setiap harinya, sekitar 2.900 mobil bekas dipajang di WTC. Angka ini hanya di WTC saja, belum termasuk di outlet mobil bekas seluruh Indonesia.